Hati-Hati, PSK Tretes-Prigen Diduga Banyak Mengidap Hiv Aids


Pasuruan,  tribunusAntara.com  - Penjaja Seks Komersial (PSK) sebanyak kurang lebih 100 orang dari jumlah yang telah tertangkap SATPOL PP Kab.Pasuruan dan telah terdata di Dinas Sosial Kab.Pasuruan, di prediksi positif telah mengidap penyakit Virus yang membahayakan jiwa manusia yakni HIV (Human Immunodeficiency Virus) - AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom atau Acquired Immune Deficiency Syndrom).

Dan juga dengan adanya informasi dari aktifis kepada awak media online Tribunus-Antara.com bahwa "hari senin tgl 22 jam 08.00 wib,ada 3 PSK Tretes Prigen mau pemeriksaan rutin atau mau ARV di PUSKESMAS Prigen" melalui pesan WhatsApp by phone.Pesan aktifis "Masyarakat diminta Hati-hati dalam berhubungan badan dengan PSK kalau bisa menghindari jajan di Tretes Prigen" ungkap Izzam, sapaan akrab Bang Oyek.
Semakin tingginya jumlah pengidap HIV-AIDS di Pasuruan diduga karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang pemahaman akan bahayanya penyakit HIV-AIDS.

Dr.Agung selaku KADIS Kesehatan Kab.Pasuruan mengatakan bahwa pengidap HIV-AIDS sekarang semakin meningkat,karena penularannya seperti fenomena gunung es yang mencair sedikit tapi penyebarannya sangat cepat" salah satu penyebab penularan HIV-AIDS,melalui PSK bahkan informasi yang didapat,kurang lebih 100 PSK dinyatakan positif HIV-AIDS. Sehingga masyarakat harus berhati-hati dalam melakukan Hubungan intim" tuturnya.

Kesadaran masyarakat dalam pemahaman akan HIV-AIDS harus ditingkatkan,dengan adanya keikutsertaan peran pemerintah khususnya untuk KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Kab.Pasuruan, sehingga masyarakat akan semakin sadar dan terhindar dari penyakit tersebut.

"Peran serta kaum ibu yang harus teliti kepada suaminya,melihat banyak kejadiaan HIV-AIDS yang terjangkit anaknya karena akibat ulah suami yang sering jajan di luar" tegas Izam.  Selain itu kita harus menghindari penggunaan jarum suntik bekas atau secara bergantian. Karena penyakit HIV-AIDS lebih cepat menular melalui jarum suntik.



Masih kata dr. Agung,  bagi masyarakat yang hendak berobat ke klinik atau rumah sakit harus menghimbau untuk menggunakan jarum suntik yang baru, yang masih steril. (AAW)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama