Sejarah Kepolisian Pada Jaman Pendudukan Jepang


Pada masa ini,Jepang membagi wiliyah kepolisian Indonesia menjadi Kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta, Kepolisian Sumatera yang berpusat di Bukittinggi, Kepolisian wilayah Indonesia Timur berpusat di Makassar dan Kepolisian Kalimantan yang berpusat di Banjarmasin.

Tiap-tiap kantor polisi di daerah meskipun dikepalai oleh seorang pejabat kepolisian bangsa Indonesia, tapi selalu didampingi oleh pejabat Jepang yang disebut sidookaan yang dalam praktik lebih berkuasa dari kepala polisi.

Jepang Membentuk 4 wilayah pemerintahan untuk kepentingan perangnya, yaitu Sumatera dan Jawa, masing-masing dibawah Angkatan Darat, Kalimantan dan Indonesia Timur dibawah Angkatan Laut. Jepang membentuk Peta (Pembela Tanah Air) di Jawa, Giyugun di Sumatera, terdapat pula Heiho yang diintegrasikan ke dalam pasukan Jepang. Pemuda-pemuda dihimpun dalam Seinendan dan Keibodan. Serta Fujinkai khusus untuk wanita.

Pada masa pendudukan Jepang, hanya ada satu bentuk kepolisian, yaitu Keisatsutai (Polisi). Berbagai pangkat Inlanders yang ada pada saat masa pendudukan Belanda sudah disatukan sehingga tidak ada pembedaan lagi antara pangkat Inlanders dan Eropa/Belanda.

Yang termasuk dalam pangkat Inlanders ini, yaitu Mantri Polisi, Asisten Wedana dan Wedana Polisi. Orang Belanda mulai ditangkapi, sehingga orang Indonesia mulai menduduki jabatan-jabatan penting di Kepolisian, meskipun tetap diawasi oleh Perwira Jepang.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama