Antisipasi Kemacetan Jelang Peresmian Tol Pandaan-Malang, Ini Yang Dipersiapkan PUPR




Malang,Tribunus.antara.com-Rencana peresmian tol Pandaan-Malang seksi 1 sampai 3 yang berkali-kali tertunda akhirnya mendapat kepastian. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meresmikan tol tersebut lusa (13/5).

Kepastian itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kemarin (10/5). “Senin diresmikan, dari Pandaan sampai Singosari,” tegas Basuki di Jakarta kemarin.

Agus menyebutkan, pihaknya mempertimbangkan opsi untuk menggunakan seksi 4 hingga 5 menjadi jalur fungsional pada arus mudik dan balik Lebaran. Otomatis, pada periode puncak mudik dan balik alias akhir Mei dan awal Juni tol Pandaan-Malang sudah beroperasi.

Meski demikian, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menyatakan, pemerintah tetap berharap ada diskon sebagaimana ruas-ruas baru tol trans-Jawa yang diresmikan Desember tahun lalu. Selama ini, menurut Danang, diskon tarif diserahkan sepenuhnya kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait. Namun, tidak berarti diskon tarif tol tak bisa diberlakukan serentak.

Hingga saat ini, BUJT-BUJT di bawah ATI belum mengumumkan diskon tarif tol pada periode mudik. Namun, Menteri PUPR Basuki menyatakan akan mendorong BUJT agar mau memberikan diskon tarif. “BPJT masih akan diskusi dengan BUJT,” kata dia.

Di bagian lain, Kepala Dinas PU Bina Marga Pemprov Jatim Gatot Sulistyo Hadi mengatakan, tahap konstruksi tol Pandaan-Malang memasuki fase akhir. Selain tol Pandaan-Malang, yang juga ditargetkan bisa beroperasi adalah underpass Karanglo. Lokasinya di pintu keluar tol Pandaan-Malang seksi 3.

“Saat ini sudah tahap pemasangan jalan di atas underpass,” katanya. Karena itu, sejak kemarin pelaksana proyek melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut. “Rekayasa ini sifatnya sementara. Diharapkan, sebelum Lebaran sudah bisa beroperasi,” lanjut dia.

Pemprov juga tengah membenahi infrastruktur. Di antaranya, melaksanakan program pemeliharaan jalur-jalur provinsi di 38 kabupaten/kota di Jatim. Ditargetkan, jalur-jalur itu sudah normal saat arus mudik nanti.

Pemprov juga melanjutkan program-program infrastruktur yang disiapkan sejak awal tahun. Salah satunya adalah rekonstruksi jalan-jalan yang sampai saat ini masih di bawah standar minimal. Baik dari segi lebar maupun kualitas.

Total, ada 15 ruas yang masuk daftar rekonstruksi. Sebagian adalah jalan-jalan perbatasan antarkabupaten. Misalnya, jalan perbatasan Pamekasan-Sotabar dan Sumenep-Pantai Lumbang. Ada juga program rekonstruksi jalan perbatasan Batu dan perbatasan Kediri serta ruas Babat hingga perbatasan Kabupaten Jombang. Rekonstruksi juga bakal dilakukan terhadap sejumlah jembatan di Jatim.

Total tol trans-Jawa yang akan beroperasi pada periode mudik tahun ini adalah 996 kilometer. Di Sumatera, tol yang siap sepanjang 503 kilometer. Perinciannya, 278 kilometer operasional dan 225 kilometer fungsional.

Mengenai jalan nasional, pihak Kementerian PUPR menyatakan, ruas sepanjang 4.407 kilometer siap digunakan. Jalan itu terbagi atas tiga koridor utama. Yakni, jalur pantura 1.341 kilometer, lintas tengah Jawa 1.197 kilometer, lintas selatan Jawa 888 kilometer, dan jalur pantai selatan (pansela) Jawa sepanjang 981 kilometer dengan kondisi kemantapan jalan rata-rata 90 persen.

Saat ini Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR terus melakukan perbaikan yang berupa pengecoran maupun overlay untuk memastikan kesiapan jalan nasional. Dirjen Bina Marga PUPR Sugiyartanto mengungkapkan, pada H-10 jalan nasional harus siap dan semua pekerjaan dihentikan.



Di jalur Jakarta-Cikampek, menurut Sugi, akan dilakukan pembersihan pada empat lajur. Pengerjaan konstruksi jalan tol layang Jakarta-Cikampek akan dihentikan. Jika lalu lintas masih macet, kepolisian bisa menerapkan contraflow pada dua lajur. “Penerapannya bergantung Korlantas,” kata Sugi.

Untuk antisipasi kemacetan, PUPR telah menyiapkan 10 mobile toilet unit (MTU), 11 bus toilet, 19 mobil tinja, dan 42 mobil tangki air. Selain ditempatkan di dekat rest area tol, fasilitas itu disebar di jalan-jalan nasional. Tim tanggap bencana akan disiapkan untuk meng antisipasi kemacetan, PUPR telah menyiapkan 10 mobile toilet unit (MTU), 11 bus toilet, 19 mobil tinja, dan 42 mobil tangki air. Selain ditempatkan di dekat rest area tol, fasilitas itu disebar di jalan-jalan nasional. Tim tanggap bencana akan disiapkan untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti banjir, genangan, dan tanah longsor.(A'a Gym - Tatak Wiyono).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama