Ditaksir Hantu Wanita Penunggu Semak Bambu [Kisah Nyata]


Pengalaman mistis yang dialami Suherman menjadi sebuah kisah menyeramkan sekaligus membuat penasan bagi siapa saja yang mendengarnya. Ya, Suherman yang berprofesi sebagai buruh bangunan sempat menjadi narasumber kelompok ronda malam kamis di kampung saya. Bukan lantaran ia memiliki ilmu dan wawasan luas melainkan Suherman dicerca banyak pertanyaan lantaran pengalamannya yang pernah ditaksir peri penunggu pohon bambu.

Menurut penuturannya Suherman mengalami kejadian mistis yang mungkin tidak pernah dialami oleh orang lain. Sewaktu bekerja di proyek sebuah bangunan gedung di daerah Jepara Suherman mengaku kerap didatangi sosok peri yakni makhluk halus sejenis kuntilanak di daerah tersebut. Lebih lanjut tentang cerita horor tersebut dapat kita simak bersama di bawah ini.

Suherman merupakan seorang pemuda berusia kurang lebih 29 tahun yang menjadi buruh bangunan, ia kerap bepergian ke luar daerah untuk melakukan pekerjaannya tersebut salah satu proyek yang belum lama dikerjakannya ialah pembangunan sebuah gedung di daerah jepara.

Awal kedatangannya di proyek tersebut Suherman tidak memiliki firasat tertentu, rombongan buruh bangunan yang berjumlah 5 orang tersebut awalnya bekerja seperti biasa dan pulang ke kampung halaman setiap dua minggu sekali setelah mendapatkan upah dari pekerjaan.

Singkat cerita di bulan ke-2 Suherman memutuskan untuk tidak mudik ke kampung halaman karena harus mengumpulkan uang lebih banyak guna persiapan kelahiran istrinya. Tak heran untuk menghemat biaya transportasi menuju kampung halaman ia memilih tinggal dan tetap bekerja di proyek sendirian. Sementara itu keempat rekannya pulang untuk mengantarkan jatah nafkah buat anak dan istri mereka.

Di saat sendiri inilah Suherman merasa ada hal aneh, diawali dengan suara-suara menyeramkan hingga kejadian kompor yang menyala sendiri saat ia tengah tidur di barak yang terbuat dari triplek. Malam itu merupakan makam pertama Suherman tinggal sendiri di dalam proyek, melihat kompor menyala sendiri ia bergegas mematikan kemudian keluar dari barak untuk sekedar mencari angin sekaligus menghilangkan ketakutan nya atas kejadian tersebut.

Di samping barak memang terdapat sebuah rumpun bambu yang cukup rimbun, di bawah rumpun tersebut ia duduk-duduk di sebuah batu besar sambil sesekali memegang HP untuk mengabarkan pada istrinya jika dirinya tidak bisa pulang minggu ini.

Selang beberapa saat setelah itu Suherman merasa ada hembusan angin dan membawa aroma harus semerbak layaknya parfum seorang perempuan. Ia sempat heran kenapa di tempat sepi seperti itu ada wanita lewat padahal waktu telah menunjukkan pukul 22.00.

Tak mau berlanjut berfikir negatif Suherman kemudian beranjak dari tempat tersebut dan memutuskan untuk kembali masuk ke barak dan merebahkan tubuhnya yang lelah. Belum juga sempat ia meletakkan kepalanya di bantal tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang memanggilnya di balik pintu. “Mas Herman hihihih” suara tersebut terdengar malu-malu. Sontak Suherman yang baru merebahkan tubuh bergegas bangun dan membuka pintu sambil gemetaran. Sosok wanita terlihat malu-malu di depan pintu barak dan menutup sebagian wajahnya dengan rambut panjangnya. 

Cerita horor ini benar-benar gak nyangka dialami oleh Suherman sendiri, terlebih ia melihat jika telapak kaki si perempuan tidak menyentuh tanah. Ia berusaha menutup pintu dan kembali ke ranjang namun seolah peri tersebut meyakinkan jika ia tidak punya niat buruk terhadap Suherman, ia hanya ingin berteman dan saling mengenal saja.

Singkatnya dari kejadian tersebut perit itu senantiasa menemani hari-hari Suherman di proyek, demikian pula dengan Herman jika di dalam barak rame dengan rekan-tekannya ia justru memilih keluar mencari tempat sepi agar bisa bertemu dengan makhluk halus tersebut.

Selama 4 bulan sudah dilalui Herman di proyek, kini bangunan tersebut sudah jadi dan rombongan buruh bangunan itu siap untuk pulang ke kampung halaman. Melepas kebersamaan tersebut herman menyempatkan untuk bertemu dengan sosok peri penunggu rumpun bambu untuk mengakhiri cinta keduanya sekaligus berpamitan untuk pulang ke rumah dan kembali pada istrinya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama