Tewasnya Kader IMM di Kendari, IMM Kota Probolinggo Gelar Aksi Solidaritas, Rapatkan Barisan




"Meminta Kapolri Tito Karnavian untuk mencopot jabatan Kapolda Sulawesi Tenggara karena telah lalai dalam menjalankan tugas sebagai pihak keamanan hingga mengakibatkan salah satu kader IMM meninggal dunia"


Probolinggo, Tribunusantara.com
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Probolinggo Jawa Timur, Jumat (27/9/2019) malam gelar aksi damai didepan Mako Mapolres Probolinggo Kota di jalan Dr. Saleh Kota setempat.

Aksi damai itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan dan menuntut keadilan terkait dengan meninggalnya kader IMM atas nama IMMawan Randi, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara yang tertembak oleh aparat kepolisian saat melakukan aksi menyampaikan aspirasi tentang RKUHP dan revisi UU KPK di Kendari pada Kamis (26/9/2019) lalu.

Aksi damai diawali dengan melakukan salat ghaib bersama di depan Mako Mapolres yang diikuti oleh Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya dan Komandan Kodim (Dandim) 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo.

Setelah melakukan salat ghaib bersama salah seorang peserta melakukan teatrikal puisi dan membacakan pernyataan sikap. Yang mana dalam pernyataan sikap tersebut ada 4 poin.
1. Mengutuk keras aparat kepolisian yang melakukan tindakan represif terhadap seluruh mahasiswa dan masyarakat yang melakukan aksi menyampaikan aspirasi.
2. Meminta Kepala Kepolisian mengusut tuntas pelaku kekerasan dan pelaku penembakan terhadap massa aksi dalam waktu dua hari terhitung sejak hari Jumat (27/9/2019) pukul 19.00 Wib. Jika tidak mampu, maka Kapolri harus turun tangan sebagai bentuk pertanggung jawaban.
3. Meminta Kapolri Tito Karnavian untuk mencopot jabatan Kapolda Sulawesi Tenggara karena telah lalai dalam menjalankan tugas sebagai pihak keamanan hingga mengakibatkan salah satu kader IMM meninggal dunia, dan memberikan sanksi kepada pihak kepolisian yang telah melakukan tindakan anarkis terhadap mahasiswa aksi dengan hukuman seberat-beratnya.
4. Meminta Kapolres Probolinggo Kota untuk menyampaikan aspirasi kami kepada jajaran pimpinan polisi. Dan apabila tuntutan kami tidak diperhatikan, maka kami akan mengadakan aksi lanjutan dengan massa yang lebih banyak.

Pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh Ketua Pengurus Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah Kota Probolinggo Muhammad Abdul Ghofur, SE, Ketua PD Nasyiatul Aisyiyah, Denik Apriliyanti, S.Pd. serta Ketua PC IMM Probolinggo dan Ketua PD IPM Kota Probolinggo.

Menyikapi aksi IMM tersebut Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya, menyampaikan atas nama pribadi dan satuan ikut berduka cita atas meninggalnya salah satu kader IMM, IMMawan Randi.

"Kita sama-sama mendoakan agar almarhum diberikan tempat yang layak disisi Allah SWT. Dan seluruh keluarga almarhum diberikan ketabahan," ujarnya.

Kapolres juga menyampaikan, atas nama pribadi dan atas nama satuan mengucapkan terimakasih kepada adik-adik IMM semua, karena telah menyampaikan aspirasinya sebagai bentuk duka cita dan solidaritas sesama rekan di IMM, dengan tertib dan khidmat.




"Insya Allah apa yang yang adik-adik sampaikan ke kami berupa pesan, nanti kami akan teruskan ke pimpinan kami di Polda Jatim. Isya Allah giat ini akan mendatangkan manfaat," tuturnya.

Dan saya minta, lanjut Kapolres, kita bersama, dan kita di kepolisian, juga masyarakat indonesia, adik-adik IMM sebagai mahasiswa, mari kita jaga sama-sama, agar keamanan, ketertiban masyarakat di wilayah probolinggo kota ini tetap dalam kondisi yang aman tertib, dan damai.

Sementara Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo dalam kesempatan itu menyampaikan, atas nama Kodim 0820 Probolinggo, dan atas nama pribadi turut berduka cita yang mendalam atas kejadian yang menimpa salah satu kader IMM.

"Saya berharap, semoga sutuasi dan kondisi yang ada di daerah lain, yang mana yang baik, yang mana yang buruk. Kalau yang buruk ditempatkan yang buruk, jangan bawa yang buruk ke tempat yang baik."

Menurut Dandim, pengendalian diri kita masing-masing itu yang paling utama. Karena stabilitas keamanan, ketertiban itu adalah modal kita semua dalam melaksanakan kegiatan.

Dandim katakan, kader-kader IMM adalah putra terbaik bangsa yang cerdas, yang telah menempuh jenjang pendidikan yang bukan level bawah lagi. Dengan kecerdasan itu, mari kita buktikan, bahwa kita semua dapat menjaga stabilitas keamanan kita di wilayah dengan baik. "Kita hanya bisa menghimbau, mari kita jaga kota probolinggo ini tetap aman, tertib dan kondusif," tandas Danndim. (Singgih).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama