Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Plt. Direktur Jendral Kementan Abdul Roni hadiri Giat Bongkar Raton di Sudimoro Malang.

Rabu, 05 November 2025 | November 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-07T14:19:46Z


Bululawang -Malang.


Pemerintah terus mempercepat langkah menuju swasembada gula nasional pada 2025. Hal ini ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Abdul Roni Angkat, saat menghadiri kegiatan percepatan bongkar ratoon dan penanaman tebu baru di Desa Sudimoro Kecamatan Bululawang, Rabu (5/11/2025).


Abdul Roni menyampaikan bahwa program ini merupakan arahan langsung dari Presiden untuk menghentikan impor gula konsumsi tahun depan.


“Karena ini pesan dari Pak Presiden. Tahun depan tidak boleh impor, kita harus sukseskan ini. Dan saya yakin dimulai dari Malang,” tegasnya.


Menurutnya, Kabupaten Malang memiliki potensi besar sebagai daerah pengungkit produksi tebu nasional dengan target 15.000 hektare penanaman tebu untuk 2025. Ia juga memuji komitmen Bupati Malang yang dinilai sangat kuat dalam mendukung program ini.


“Saya yakin kalau Bupatinya sekencang ini, target Malang 15.000 hektare bisa selesai tahun ini,” ujarnya.


Kementerian memastikan akan melakukan pendampingan dan pengawalan ketat agar program bongkar ratoon tidak menemui kendala di lapangan.


“Kalau kurang orang, TNI siap backup. Kalau ada pendampingan hukum, kejaksaan dan polisi siap backup. Artinya ini tidak boleh gagal,” tegas Abdul Roni.


Selain itu, pemerintah juga menyediakan berbagai fasilitas dan bantuan untuk petani, antara lain: bantuan benih dan fasilitas penanaman, bantuan biaya pengolahan dan pupuk subsidi ZA khusus tebu dan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp500 juta tanpa BI Checking untuk petani tebu


“Artinya semua fasilitas sudah disiapkan. Tinggal kita manfaatkan dengan baik,” tambahnya.


Bupati Malang H.M Sanusi menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo melalui Kementerian Pertanian yang telah memberi dukungan besar bagi petani tebu di Malang.


“Kami berterima kasih kepada Pak Presiden Prabowo yang melalui Kementerian Pertanian membantu petani agar produksi tebunya lebih bagus, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.


Sanusi menambahkan bahwa Kabupaten Malang berkomitmen mensosialisasikan program ini hingga akar rumput, terutama kepada petani tebu yang tergabung dalam KUD dan APTRI.


“Target 15 ribu hektare ini harus tercapai agar kita ikut mendukung swasembada gula nasional, sehingga Indonesia tidak perlu lagi impor gula,” ujarnya.


Ia menjelaskan bahwa produksi tebu petani yang selama ini rata-rata di bawah 100 ton per hektare diharapkan meningkat hingga 150 ton per hektare setelah penerapan bongkar ratoon.


Program penanaman tebu 15.000 hektare di Malang menjadi langkah strategis menuju swasembada gula nasional pada 2025. Dengan dukungan pemerintah pusat, daerah, dan aparat keamanan, Kabupaten Malang diproyeksikan menjadi daerah kunci dalam menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap impor gula.(Mid/Ndri).