Lumajang — Di tengah kondisi pasca erupsi Gunung Semeru yang masih menyisakan kesedihan dan tantangan bagi warga, dapur umum di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, menjadi sumber harapan setiap harinya. Di lokasi inilah prajurit Kodim 0821/Lumajang yang dipimpin Serma Cahyo bekerja tanpa lelah menyiapkan ratusan porsi nasi untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi. Senin (1/12/2025).
Dapur umum tersebut menjadi ruang yang tak pernah henti berada dalam tekanan. Setiap hari, kebutuhan pangan bagi masyarakat terdampak harus dipenuhi dengan tepat waktu dan jumlah yang besar. Prajurit TNI bersama relawan memastikan bahwa suplai makanan tetap terjaga, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan keluarga yang masih menetap di posko pengungsian.
Serma Cahyo menegaskan bahwa dapur umum bukan sekadar tempat memasak, melainkan bagian penting dari upaya pemulihan yang memberikan rasa aman bagi masyarakat. “Dalam kondisi darurat seperti ini, makanan adalah kebutuhan utama. Kami berusaha memastikan setiap porsi aman, layak, dan mampu memberikan kekuatan bagi warga,” ungkapnya.
Dengan ritme kerja cepat dan disiplin lapangan, prajurit Kodim 0821 bergantian menanak nasi, menyiapkan lauk pauk, hingga mengemas ratusan kotak makanan dengan standar kebersihan yang ketat. Proses distribusi pun dilakukan menyeluruh ke berbagai titik pengungsian yang masih diselimuti material vulkanik.
Kehadiran prajurit di dapur umum memberi energi baru bagi relawan serta masyarakat yang terlibat. Sinergi TNI, pemerintah daerah, dan warga menjadi fondasi kuat bagi pemulihan pasca bencana. Dapur umum ini bukan hanya tempat memasak, tetapi simbol solidaritas dan kepedulian antar sesama.
Melalui aksi konsisten di dapur umum, Kodim 0821/Lumajang kembali menunjukkan komitmen bahwa negara selalu hadir mendampingi rakyatnya. Upaya pemulihan pasca erupsi Semeru tidak hanya terlihat di lapangan, tetapi juga dari setiap nasi kotak yang dibagikan untuk menguatkan harapan masyarakat.(Penrem083)
